Sebagai orang tua, pastinya pertanyaan seperti judul artikel ini sudah tidak asing lagi ditelinga anda.
Melalui artikel ini, saya ingin berbagi sedikit cerita mengenai perjalanan panjang orang tua saya dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya (termasuk saya). Silahkan disimak :)
Suatu senja, pada 29 November 2011 silam, satu dari dua ponsel milik saya berdering memberikan sinyalemen kepada pemiliknya sebagai pertanda sebuah panggilan masuk. Dalam hitungan detik, sebuah percakapan serius mengalir dari kedua orang yang saling terpaut ruang dan waktu.
Inti dari percakapan tersebut mengenai pemberitahuan pemuatan artikel saya di salah satu media cetak yang sudah eksis sejak jaman Orde Baru (katanya dahulu semua pegawai negeri mendapatkannya). Sebenarnya ini bukan kali pertama artikel saya dimuat, mengingat terdapat beberapa artikel sebelumnya yang juga dimuat oleh Koran nasional yang berbasis bisnis dan ekonomi.
Namun pemuatan artikel kali ini terasa sangat istimewa, dikarenakan artikel tersebut tidak dimuat dalam rubrik opini sebagaimana biasanya. Melainkan dipajang pada halaman depan, lebih tepatnya mungkin disebut headline (Narsis sedikit). Sangat Tak disangka bisa mendapatkan tempat tersebut, mengingat kolom tersebut merupakan kolom analisis yang biasanya diisi oleh orang-orang hebat.
Sebut saja Bapak Haryono Suyono, Hatta Radjasa, Pande Radja Silalahi, dan masih banyak penulis lainnya yang menjadi langganan tetap penghias kolom analisis tersebut.