Dari kepala negara hingga tukang becak, dari kakek nenek hingga cicit yang baru masuk TK, semuanya tahu, mengenal, dan menggunakan handphone. Mungkin kalau gelombang yang dipancarkan dari perangkat HP itu memiliki warna, udara di sekitar kita barangkali akan berubah menjadi warna HP dan kita tidak akan mampu melihat yang selainnya.
Menariknya lagi, makin murahnya harga HP ini tidak hanya terjadi pada ponsel konvensional yang hanya bisa digunakan untuk berkirim SMS atau melakukan panggilan saja. Saat ini harga handphone untuk jenis smartphone juga makin tak ternilai saja. Hanya dengan uang Rp 500 ribu saja, kita dapat membeli dan memiliki ponsel pintar dengan berbagai fitur dan fasilitas yang lebih banyak ketimbang HP biasa.
Membanjirnya produk-produk ponsel pintar yang masuk ke pasar Indonesia merupakan salah satu pendorong utama jatuhnya harga ponsel. Para produsen, dari yang branded hingga pabrikan yang baru dibangun, ramai-ramai ingin merebut dan mencicipi manisnya kue pasar gadget tanah air yang memang sangat besar. Dari harga Blackberry, HP Samsung, handphone Cina, hingga harga handphone buatan lokal alias produk dalam negeri.
Dengan mudahnya mendapatkan ponsel ini, maka masyarakat makin mudah melakukan berbagai aktivitas dengan fitur yang ada. Dari berkirim SMS, memotret berbagai momen penting, browsing internet, update status, menonton video, hingga bermain game semuanya bisa dilakukan dalam satu perangkat yang bernama smartphone.
Dengan adanya gadget ini, maka kita pun makin asyik dengan kehidupan ponsel yang bersifat sangat individualis dan privat. Tak jarang waktu belajar, waktu makan, bahkan waktu bermain bersama teman tersita untuk update status atau bermain game di gadget. Inilah salah satu sisi gaya hidup baru, yaitu gaya hidup ponsel yang tengah melanda masyarakat kita menyusul makin murahnya harga HP.