Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas Pilihan

Mahasiswa Baru Rentan Stres, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

13 Juni 2024   18:55 Diperbarui: 13 Juni 2024   19:11 81 3
"Jadi mahasiswa senengnya waktu pengumuman diterima doang." Kalimat ini tak jarang didengar atau bahkan diucapkan oleh para mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa baru, utamanya di kampus impian, tentu membuat hati senang dan bangga. Hampir semua pelajar menantikan masa perkuliahan dimana mereka dapat belajar sesuai minat dan bakat serta mengeksplor diri dengan maksimal. Namun, kita kadang tak sadar bahwa saat-saat menjadi mahasiswa baru adalah salah satu fase rentan seseorang mengalami stres. Hal ini disebabkan banyaknya perbedaan kultur SMA dan perguruan tinggi yang mengharuskan mahasiswa baru untuk beradaptasi. Penyesuaian diri harus dilakukan dengan cepat mulai dari sisi akademik hingga sosial. Semakin lama proses adaptasi, semakin besar kemungkinan mengalami stres. Stres ini perlu dihindari karena dapat menghambat performa belajar bahkan berpengaruh pada kesehatan mental mahasiswa. Lalu, faktor apa saja yang dapat memicu stres pada mahasiswa baru?

1. Faktor Akademik

Mahasiswa baru cenderung mengalami stres akademik yang lebih besar karena mereka harus beradaptasi dengan sistem dan pola belajar di perguruan tinggi. Banyaknya mata kuliah yang harus diambil dalam satu semester, cepatnya ritme pembelajaran, dan lingkungan yang ambisius merupakan tantangan yang perlu dihadapi oleh mahasiswa. Belum lagi ekspektasi dari diri sendiri dan orang sekitar yang menambah tekanan akademik, hal ini sering dialami oleh mahasiswa yang meraih banyak prestasi di SMA-nya.

2. Faktor Sosial

Berpisah dengan teman semasa sekolah, mahasiswa baru harus mencari teman di perguruan tinggi masing-masing. Latar belakang yang berbeda-beda dan tingginya individualisme terkadang menyulitkan mahasiswa baru dalam menemukan lingkaran pertemanan yang nyaman. Tugas kelompok dan organisasi dapat menjadi sarana mencari relasi. Namun, pada saat bersamaan, padatnya kegiatan sosial di lingkungan fakultas dapat menguras energi dan memicu stres pada mahasiswa baru.

3. Faktor Lingkungan dan Keluarga

Stres karena faktor ini sering dijumpai pada mahasiswa rantau yang tinggal di kos dan jauh dari keluarga. Suasana kamar baru, lingkungan kos, dan kota yang asing membuat mahasiswa baru tidak nyaman. Kesepian dan rasa kangen keluarga meningkatkan kemungkinan stres pada mahasiswa terutama saat mereka mengalami hari yang berat. Selain itu, mahasiswa baru juga dituntut hidup mandiri seperti mencari makan, mencuci, dan bebersih semuanya harus dilakukan sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun