Dari semula cerita tentang kopi selalu berada dalam konteks relasi sosiokultural dan politik. Kopi di bawa ke Indonesia oleh kaum kolonialis Belanda untuk dikembangkan sebagai komoditas eksport. Budidaya kopi di masa itu ditopang oleh pekerja atau buruh paksa. Sebagai kelas pekerja terendah, mereka dilarang untuk turut menikmati kopi yang ditanam dan dijaganya.Kisah tentang ‘perbudakan’ di kebun kopi ini melahirkan cerita tentang kopi Luwak dan Kopi Daun serta kebiasaan mengkonsumsi kopi robusta dark roasted.