Ada dua nama yang kerap menyeruak ketika masa-masa menjelang pemilu. Dua nama itu adalah Rhoma Irama dan Iwan Fals. Namun dalam pemilu 2014, nama Iwan Fals lenyap, dia lebih memilih menjadi ‘Begawan’ dengan OI-nya. Iwan Fals tetap saja punya pengaruh tetapi tidak memilih lewat jalan politik. Sementara itu Rhoma Irama yang biasanya hanya menjadi ‘peraup suara’ kini memilih untuk mengekplisitkan peran dan fungsinya dengan menjadi calon presiden.