terkenang jelas memoar persaksian sembilu
aku naif,terapung di bentangan asa
mengais oase janji lama
tidakkah kau ingat jenaka bulan di dada malam??
aku dan kamu terbentang di sela punggung rumput halaman
menyimpulkan mata
lewat binar yang kita sebut itu bahagiya
fa,kini malam telah nyalakan sepi
menarik logika ku ke manifes matinya rindu
serta camar telah lelah bertukar sendu
lalu,lenyaplah riak ku di kutangmu....