Sebagaimana penuturan dari masyarakat, setiap bulan 9 hingga 10 rata-rata warga di desa Kaliuling banyak yang terserang penyakit flu dan batuk, hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang sulit ditebak atau orang sini menyebutnya Pancaroba.
Menurut pak Mas'ud warga RT 3 dusun Krajan desa Kaliuling, Tempursari Lumajang desa ini jarang mengalami musim kemarau dalam setahun.
Hampir dalam satu tahun di desa Kaliuling jarang menjumpai musim kemarau, biasanya hanya berlangsung selama satu bulan. Selebihnya masuk dalam musim hujan atau lebih banyak musim hujannya. Biasanya musim hujan hanya berlangsung di bulan Januari.
"Neng kene setahun iku paling nggak mek 2 bulan musim kemarau mas," ujar beliau.
Selanjutnya, karena hampir rata-rata warga di desa Kaliuling adalah petani salak, tiap 3 bulan sekali di sini panen raya buah salak. Dan harga paling mahal untuk salak Rp5000 perkilo.
Adapun jenis salak yang ditanam di Kaliuling beragam, mulai dari salak pondo, gula pasir, manggala dan lain sebagainya.
Untuk selain itu, di Kaliuling juga terdapat jenis tanaman lain yang ditanam sebagai mata pencaharian warga sini.
Mulai dari durian, kapulogo, cengkeh, kopi, bahkan pisang pun juga banyak dijumpai di desa yang berjuluk kampung hujan ini.***
(Tim Media Kelompok 9 KKN Desa Kaliuling 2022)
