Pilkada 2018 Sultra merupakan salah satu momentum masyarakat Sulawesi Tenggara, dalam menyuarakan haknya pada pemimpin nomor 1(satu) lingkup provinsi. Namun pada saat ini pilkada merupakan ajang pembodohan dimana pertarungan calon masih menggunakan tradisi lama yakni, adu jumlah massa, dana yang dimiliki paslon, black campaign atau masih melekatnya budaya pencekokan orientasi kepentingan kelompok (pendukung paslon) bukannya adu gagasan dalam menawarkan inovasi kebijakan yang dapat memajukan wilayah tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL