DI tengah gemuruh politik nasional dan hiruk-pikuk di partai biru yang kering-kerontang, saya melihat satu embun kecemerlangan pada sosok Gede Pasek Suardika. Di saat sahabatnya dicaci dan dimaki banyak orang, ia tetap tenang dan menjawab cacian itu dengan argumentasi yang positif. Ia tetap menemani sahabatnya, bahkan di saat-saat paling sulit dalam kehidupannya. Ia beda dengan politisi lain yang biasanya menjadi
'penyanjung di saat jaya, dan pemaki di saat terpuruk'.
KEMBALI KE ARTIKEL