Sebuah kisah nyata....................Panti Jompo Karya Kasih....
Jalan Adam Malik, Medan.
Sore yang mendung....
Tampak jejeran pedagang berjualan makanan di seberang.
Namun ada yang lebih menarik perhatianku..
Berjalan lebih jauh memasuki sebuah lorong kecil yang hanya muat satu kendaraan, terlihat gedung bertingkat seperti asrama...
Keseluruhannya bercat putih...
menyerupai rumah sakit baru...
Pepohonan di sekitar memang tampak hijau. Bersih. Keterlaluan jika ada tangan yang berani mengotori tempat yang sedamai ini...
Namun wajah wajah muram itu jelas tidak terlihat damai dan bahagia..
Raut wajah yang seolah olah hendak berkata......:
Di mana anakku....
Kenapa meninggalkanku di sini...
Apakah tidak membutuhkanku lagi....
Apakah aku tidak berguna lagi..
Tidak ingatkah kamu ketika kecil, tidak sedikitpun aku beranjak meninggalkan kamu....
Di saat aku tua dan rapuh, kamu pergi meninggalkanku begitu saja..Padahal aku tidak butuh kiriman uang bulanan darimu...
Aku tidak butuh begitu banyak pengasuh yang tidak mengerti apa yang aku mau..
Aku tidak butuh kiriman baju baru jika kamu pikir aku membutuhkannya... Meski bajuku lusuh,asalkan kamu ada di sini,aku sudah sangat bahagia.. Percayalah...
Aku tidak butuh handphone jika itu hanya semakin menjaga jarak di antara kita... daripada menunggu pengasuh yang selalu malas menjawab telepon darimu, bukankah lebih baik kamu yang datang langsung mengunjungiku?
Aku hanya butuh kamu...
Seperti kamu membutuhkanku di saat kamu masih belajar merangkak, melangkahkan kaki pertama, hingga kemudian kamu bisa berlari......
Namun ketika kamu sudah bisa berlari.. Aku tidak tahu bahwa kamu akan pergi sejauh ini dariku.......
Sekarang kamu meninggalkanku di sini..
Bersama orang orang yang nasibnya sama denganku...
Sama sama ditelantarkan oleh orang yang pernah dikasihinya..
Apa lagi yang bisa aku lakukan..
Aku diam dalam pedih...
Menelan gundah ini sendiri..
Di manakah kamu di saat aku begitu membutuhkanmu...
Aku pikir kamu akan sering datang mengunjungiku...
Ternyata tidak...
Padahal aku rindu mendengar derai tawa cucu ku... anak anakmu....
Aku rindu tangan tangan kecil mereka yang membelai wajahku yang penuh keriput...
Aku selalu merindukan ayah dan ibu mereka untuk berkata kepadaku: ''Ibu, tinggallah bersama kami... Kami akan menjagamu dan merawatmu....''
Namun semua itu hanyalah ilusi......
Perempuan tua itu berada di sana selama 28 tahun..... Beliau adalah penghuni panti tertua...
Dalam kurun waktu 28 tahun....
Tanpa pernah ada yang datang menjenguknya ataupun menanyakan kabarnya.
Anak perempuannya di Canada.
Menelepon pun tidak pernah.
Apalagi mengunjungi.
Hanya ada kiriman uang.
Padahal uang tidak berarti apa apa..
Selama 28 tahun...
hingga tutup usia......
Sebesar apapun nilai uang tersebut tidak akan pernah bisa menggantikan apa yang pernah dimiliki manusia.......
Jangan pernah jemu mengasihi selama orang yang dikasihimu masih ada..