Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

[Untukmu Ibu] Ibu, Segalanya Tentangmu yang Tak Habis dalam Kata

22 Desember 2013   07:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:38 183 1
No. Peserta : 349. Yusnia Agus Saputri

Beberapa tahun yang lalu kita pernah tertatih bersama saat luka menjerat kita. Menangis bersama saat kesedihan menyapa. Juga tertawa seirama dalam nada bahagia. Kau tak pernah mengeluh lelah di hadapan anak-anakmu, meski kerut dan peluh yang ada pada garis wajahmu menandakan semuanya. Kau ingat, Bu? Sewaktu aku masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Malam itu, aku terjaga demi mimpi-mimpiku untuk menjadi seorang penulis. Karena tak memiliki sarana menulis yang memadai, aku hanya dapat menampung semua tulisanku di atas lembar-lembar buku yang aku tulis. Tepat pukul dua belas tengah malam, kau berjalan mendekatiku dan bertanya mengapa aku belum juga tidur. Aku bilang, sebentar lagi. Padahal aku sama sekali tak mengantuk. Kau memperhatikan keseriusanku dalam menulis, dalam diam kau mendukung mimpi-mimpiku lewat untaian doa yang tak lelah kau lafadzkan dalam sujud shalatmu. Bahkan setelah beberapa tahun kemudian, aku baru tahu bahwa kau kerap membaca keluh kesahku di buku diary, membaca untaian makna yang ada di dalam tulisanku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun