Terkadang tanpa disadari , banyak dari peserta didik kita mengalami sesuatu yang tidak kita harapkan. Emosi yang meluap -- luap , hiperaktif dan suka mengganggu temannya , termenung bahkan melamun. Banyak faktor penyebab mengapa hal ini bisa terjadi. Dari pengalaman yang telah penulis alami ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan tindakan seperti itu. Faktor -- faktor itu adalah :
- Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua di rumah.Keluarga yang broken home tentu memiliki resiko yang tinggi dalam pembentukan karakter negatif anak. Keadaan keluarga yang tidak harmonis memacu pengalaman pribadi yang tidak menyenangkan di pikiran mereka sehingga pengalaman buruk yang terjadi di rumah akan terbawa dalam pergaulannya di luar lingkungan keluarga. Si anak akan melampiaskan emosi yang dimilikinya dengan melakukan tindakan -- tindakan yang merugikan teman -- teman di sekelilingnya.
- Karakter pemalu si anakKarakter pemalu pada anak mengakibatkan anak akan sulit mengungkapkan semua perasaannya dengan bahasa verbal. Si anak akan cenderung diam dengan apapun yang dialaminya baik itu pengalaman menyenangkan apalagi pengalaman yang kurang mengesankan. Yang paling nyaman buat si anak adalah diam dan melamun sebab ia tidak bisa meluapkan isi hatinya karena kadar rasa malunya yang berlebihan.
- Pengalaman di bully oleh orang -- orang di sekitarnya.Pengalaman di bullyini akan menimbulkan kesan dan pengalaman negatif dalam pikiran si anak. Pengalaman diejek ketika bermain dengan teman -- teman di sekolahnya atau tidak dihargai oleh orang -- orang di sekitarnya akan menimbulkan dampak negatif yang cukup parah bagi perkembangan anak , dan jika ia telah bersekolah akan membuat prestasi yang ia raih akan menurun dengan drastis.
- Kejenuhan dengan mata pelajaran di sekolah.Menimba ilmu adalah suatu keharusan yang dilakukan oleh anak dalam memperbaiki masa depannya. Namun jika materi pelajaran yang ia terima tidak variatif , terkesan membosankan , maka akan membuat anak menjadi acuh tak acuh dengan materi yang disajikan guru. Hal ini diperparah dengan adanya suasana kelas yang kurang kondusif , ribut atau suasana yang kurang terkendali maka akan membuat anak menjadi pribadi yang labil , mudah terpancing emosinya , dan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi.
KEMBALI KE ARTIKEL