Mereka menjemput Islam dengan perang. Berpacu dalam ‘jelaga dan debu’ perkasa. Mereka membelah debu dalam kecepatan sentak pelana kuda. Debu terburai, mengurai dan lopak-lopak air pun terkuak. Menembus dingin padang gurun, lalu menusuk jantung peradaban Islam di Baghdad. Perpustakaan dibakar dan rata dengan tanah. Dan perpustakaan ini pernah menjadi inspirasi bagi dunia Barat untuk menerjemah ulang kebijaksanaan Yunani dan kearifan Timur. Ketika bahasa [Arab] tak lagi menjadi hambatan, maka cerlang-cemerlanglah bangsa-bangsa di Barat untuk menunai tugas-tugas pencerahan dan kemajuan. Barat yang menyerbu Timur-Dekat, mengalami kekalahan telak selama atau dalam perang salib. Tapi, serangan dari Timur, ikut memati dan menghanguskan peradaban Islam yang berpusar sekitar tanah diapit dua air [Tigris dan Eufrat @ Furat]. Inilah serangan dari Timur. Jauh di belakang hulu sejarah yang jauh, sebelum serangan dari Timur, ‘Kisah Tinggi’ mengenai Timur, terekam pula dalam al- Quran mengenai benteng Ja’juj dan Makjuj.