Siapa kamu wahai bening tak Berbisa, Rintikan senyum menyublin dalam kesatuan Jasmani maupun Rohani,
 tak kira nya mempesona, hutang dibayar air mata, ludah berkeringat meminta kebaikan si putih yang tak memudar setelah topan dan panas menerjang tanpa henti, jujur saja setiap insan yang memiliki nafas dalam detik yang tak bisa terhenti, Menganggap gemulai laksamana jiwa menganga Berharap tetesan rincikan penghapus Dahaga masuk melewati rongga kehidupan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL