Aturan membelenggu diriku
Apalah aku
Memberontak pun kutak mampu
Jasaku memang banyak diminati
Tapi kini harus terbatasi
Jangankan memberi upah istri
sesuap nasi pun tak bisa kubeli
Order penumpang yang dicekal
Membuat ku berkeringat cari akal
Pagiku tak simpan bekal
Siang malam ku hanya bisa kesal
Masuk sini ditolak
Berjibaku dengan terik merebak
Nekatku pasti dihentak
Berharap kudapatkan cara autodidak
Menatap jam, kuharap bisa cepat
Keluhan ku sudah mampat
Suara adil pun sulit kudapat
Yang ada hanya diminta sabar dan taat
Cepatlah berlalu
Agar bahagiaku tak menjadi halu
Agar sedih ini tak menjadi sendu
Menanti senyum yang terus kutunggu