Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Bertafakur Merenungi Surat Lukman Ayat 18

11 Agustus 2010   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 989 0
Bertafakur merenungi surat Lukman Ayat 18 Bulan puasa yang kualami saat ini serasa hambar dibandingkan 4 -5 tahun yang lalu. Di mana setiap bulan ramadhan, kami sebagai mahaswa yang tinggal nge kost di suatu tempat bernama gang masjid . Merayakannya dengan penuh suka cita. Meski lebih banyak dukanya karena seringnya terlambat sahur atau pun kalau sahur berbarengan dengan adzan subuh. Memalukan. hehhehehe Kami tinggal di Jalan Kelelawar Gang masjid Kelurahan Sidodadi Bandar Lampung. Memang di sinilah letak masjid Al Muhajirin- persis kami selaku mahasiswa yang hijrah dari tempat asal kami. Aku berasal dari Tangerang, Taufiq berasal dari Jambi, Darmawan dari Medan, Djiaul dan Nova  dari Jakarta . Bulan Ramadhan adalah bulan yang sebagian orang merindu setengah mati bertemu bulan penuh rahmat dan hidayah. Juga bagi mahasiwa perantauan ini pun demikian. Bukan karena suasana nya yang membuat kami lebih memaknai hidup tapi kita akan berpesta makanan di setiap bulan puasa. Maklum kami sering kesulitan makanan nih. Paling banter kami makan tahu bunting (tahu isi) Bertarawih adalah bagian dari aktivitas Ramadhan, meski bersifat sunnah namun tak lengkap ramadhan kita kalau tak bertarawih. Bagi pengurus masjid sudah menjadi keharusan bagi mereka mencantumkan nama-nama pemberi kultum (kuliah tujuh menit) yang memang bagian dari tarawih.Kebetulan di tempat kami ada 11 rokaat sebelum witir akan ada kultum terlebih dahulu. "Bang.. lo bagian yang pertama ngasih kultum ya.." Teriak Djiaul sambil menulis daftar pemberi kultum. "Boleh.... tapi tolong cari temanya ya agar kultum kita bisa sejalan dengan teman-teman yang lainnya." Sibuk rasanya mencari materi kultum untuk tarawih nanti. Bukan karena kami tidak terbiasa berbicara di depan umum, namun karena ada kebiasaan sedikit berbeda dari penduduk di mana tempat kami tinggal. "Kuliah tujuh menit ya harus tujuh menit tidak boleh lebih, kurang boleh" kata pengurus masjid Itulah yang membuat kami harus menyikapi dengan bijak. Tidak terbayang malunya kalau pas memberi kultum di dehem-dehem  sama warga secara halus meminta turun atau salah satu warga pura -pura keluar dan setelah berhadapan dengan pemberi kultum dia akan menunjuk-nunjuk tangannya, meski tidak ber jam menandakan waktu habis.. teeettttttttt Itulah sedikit cerita unik para mahasisa yang kebetulan tinggal bersebelahan dengan masjid besar. Agent Of  Chenge (agent perubah) dipertaruhkan di sini. Martabat kami sebagai makhluk kelas menegah terpelajar harus dibuktikan dengan nama kultum. Seklumit materi yang kubacakan sangat singkat dimulai dari pembuka surat Albaqarah 183  perintah tentang puasa dan biasanya menjadi andalan teman-teman yang lainnya  dan materi pokok. Ini adalah materi yang sampai saat ini terpatri dari diri pribadi sebagai pelaku sejarah pemberi kultum versi mahasiswa . Surat Al Lukman Ayat 18 berbunyi :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun