renungan dhuha
hatiku tenang terasa
butiran putih masih ada
cukuplah disantap berlima
setiap takar berbaur dzikir doa
sehat berkah semangat berkarya
sekelumit doa bagian yang utama
ingat butiran putih ini luar biasa
menanak nasi sungguh suatu drama
kini menikmati rezeki tak sesulit orangtua petani tak panen swasta pun tak wirausaha
punya nasi cukup tak cukup tuk sekeluarga
ingin merajuk tertahan raut iba ibu terpuja
tak terpikir minta jajan lauk pun yang ada
betapa syukur tak lagi sengsara
tak bersusah payah cukup tersedia
pemandangan sawah nun jauh di sana
hingga kenangan saat balita kuat ku rasa
meski bukan ahli ku pernah turut mencoba
saksi mata bibit disiapkan sampai dibawa
panas mentari lumpur hangat beraroma
tetes haru menyeruak mengenang jasa
hikmah qona'ah sebutir pun tak tersia-sia
meraih rasa bahagia tak sulit jika bersahaja
hidup minimalis berawal teladan nan mulia
hargai jerih payah tunaikan wajib terutama
hartamu yang kau makan untuk bertenaga di balik tiga takar beras ada hikmahnya
Depok, 12 Juli 2022