Tiga kali salam dan ketukan pintu
Tak ada jawaban setelah jeda menunggu
Kesekian kalinya dia menggerutu
Tak ada suara seakan kau gagu
Ini kisah aku, dia, dan dirimu menjadi satu
Bukan sekali dua kali ini membelenggu
Mencekik, mencengkeram,mengganjal dengan batu
Kau biarkan hijab kejujuran berbuah ragu
Begitu derasnya air ke jalan buntu
Berbelok arah melintas tugu
Berkelit sedikit terkena sepatu
Bersenandung berirama lagu
Detak jantungku semakin tak menentu
Menggugah sepakat di hari Minggu
Okelah kalau maunya begitu
Tangan mengepal di depan dagu
Kau dan dia telah bersekutu
Tak pelak berusaha mengganggu
Hebatnya jika musuh bersatu
Yang benar akan terasing terbelenggu
Ikrar sumpah janji menyatu
Memaksaku tetap di ruang tunggu
Tak gentar menghadapi hantu
Menagih amanah kepada manusia belagu yang berlagak lugu