Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Pertamina EP Sukowati Field Tuntun Desa Rahayu Beralih ke Pertanian Organik

16 Oktober 2024   20:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:22 0 0
KEGIATAN pertanian di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban kini lebih organik atau alamiah. Sudah mulai menggangsir peran pupuk dan pestisida kimia.

Kegiatan pertanian yang lebih ramah lingkungan itu sedikitnya sudah diterapkan di 16 hektar lahan pertanian Desa Rahayu, berkat tuntunan Pertamina EP Sukowati Field.

Manager Pertamina EP Sukowati Field Arif Rahman Hakim mengatakan, program pertanian organik di Desa Rahayu sejak 2023 itu bertajuk Prabu Kresna. Memakai metode System of Rice Intensification (SRI).

"Di Kabupaten Tuban, metode SRI itu pertama kali diterapkan di Desa Rahayu ini," ujarnya, Rabu (16/10/2024) siang.

Pria akrab disapa Arif itu mengklaim, melalui program Prabu Kresna itu pendapatan setiap petani penggarap mengalami peningkatan menjadi Rp10,2 juta per musim.

"Juga ada penghematan biaya produksi pertanian Rp2,8 juta per hektar per musim," imbuhnya.

Terkait hasil produksi, Arif meneruskan, pertanian organik dalam program Prabu Kresna ini juga menghasilkan lebih banyak. Semula 3-4 ton per hektar, kini menjadi 8-9 ton per hektar.

"Jadi, melalui program Prabu Kresna ini biaya produksi pertanian menurun. Hasil produksinya meningkat," tandasnya.

Selain sisi ekonomi itu, dia meneruskan, program Prabu Kresna berhasil menjawab aneka masalah pertanian lain. Seperti ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia berdaya rusak.

"Dengan program Prabu Kresna ini, para petani sudah tak perlu pupuk dan pestisida kimia. Sudah organik semua," jelasnya.

Jadi, lanjut Arif, kesuburan tanah atau kesehatan ekologi pertanian dalam program Prabu Kresna itu benar-benar sudah terjamin. Tidak menjadi kekhawatiran lagi.

"Terkait kendala pertanian organik ini, tentu ada. Yakni, pertumbuhan gulma di sekitar padi lebih banyak," terangnya.

Gulma berupa rerumputan itu tumbuh subur karena tak terintervensi pestisida kimia. Untuk mengatasi kendala itu, Pertamina EP Sukowati Field memberikan mesin mekanis khusus untuk para petani.

"Alat itu bernama Cakra Baskara. Didesain khusus untuk memudahkan petani dalam menyiangi gulma," jelasnya.

Alat Cakra Baskara tersebut, ungkap Arif, dirancang oleh para piawai Pertamina EP Sukowati Field pada Divisi Mechanical Engineering, Mechanical, dan Fabrikasi.

"Dengan alat itu, penyiangan gulma lebih efektif 70,86 persen. Hemat tenaga 44 orang per hari per hektar per musim,"  ungkapnya.

Sutikno, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Rahayu mengemukakan hal serupa. Dia menambahkan, para petani yang tergabung dalam program Prabu Kresna ini sangat terbantu.

"Kami juga tersadarkan. Pertanian organik itu lebih baik dan lebih menguntungkan ketimbang sebelumnya," tuturnya.

Pria akrab disapa Tikno itu meneruskan, kini pihaknya sudah alergi dengan pupuk kimia. Untuk menyuburkan padi, kini pihaknya menggunakan pupuk organik 100 persen.

"Kami produksi sendiri pupuk organik itu. Bahannya dedaunan, sisa makanan, dan kotoran hewan," jelasnya.

Tempat dan instalasi produksi pupuk organik itu, kata dia, difasilitasi Pertamina EP Sukowati Field. Setiap bulan, pihaknya bisa memproduksi lebih dari 7 ton aneka jenis pupuk organik.

Terkait pemasaran hasil produksi pertanian organik itu, lanjut Tikno, selama ini aman dan lancar. Sebab, hasil produksi pertanian berupa gabah itu dibeli BUMDes Rahayu lalu diberaskan dan dijual ke para mitra.

"Salah satu konsumen beras dari sawah kami ya termasuk Pertamina EP Sukowati Field itu," terangnya.

Akhwan, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Soko menyebut, pertanian organik Desa Rahayu di bawah binaan Pertamina EP Sukowati Field ini menjadi pioner sekaligus pilot project.

"Pertanian organik Desa Rahayu ini telah direplikasi beberapa desa sekitar dan luar daerah. Termasuk Kabupaten Bojonegoro," ungkapnya.

Kepala Desa (Kades) Rahayu Imam Lughuzali bersyukur desanya sukses menerapkan pertanian organik dimaksud. Menurut dia, pertanian organik itu telah mengubah desanya.

"Sawah kami jadi terjamin kesuburannya. Pendapatan ekonomi dari pertanian itu juga menjanjikan," tuturnya.

Imam sapaannya berharap, sinergi antara para petani, Pertamina EP Sukowati Field, dan pihaknya terus berjalan apik. Semata-mata, agar Pertamina EP Sukowati Field senantiasa lekat dengan masyarakat.

"Istilahnya, agar Pertamina EP Sukowati Field selalu menjadi bagian dari masyarakat Desa Rahayu sini," ujarnya.

Senior Manager Relations Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Fitri Erika memuji intervensi Pertamina EP Sukowati Field di Desa Rahayu tersebut.

Intervensi melalui program Prabu Kresna itu, kata Erika sapaannya, merupakan wujud komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam memberdayakan masyarakat lokal.

 "Kami selalu mendorong masyarakat di setiap wilayah operasi kami, menjadi lebih berdaya dan mandiri," jelasnya.

Persisnya, masyarakat sekitar daerah operasi mampu mengatasi aneka permasalahan sosial-ekonomi yang dihadapi dengan memaksimalkan potensi lokal yang tersedia.

Melalui program Prabu Kresna itu, tambah dia, seluruh fungsi di Pertamina EP Sukowati Field terlibat menularkan ilmu. Terjadi transfer pengetahuan dari piawai korporasi ke para petani.

"Kesejahteraan petani pun bisa meningkat. Ketahanan pangan dapat terwujud," pungkasnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun