Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Hari Raya 1431 H Di Hongkong,Menunjukkan Tingginya Toleransi Masyarakat Hongkong

10 September 2010   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19 222 0


Jum’at 10/9.Setelah mengalamai perubahan dari hari Sabtu 11/9 menjadi 10/9,muslim di Hongkong merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1431H.Salah satu tempat untuk melaksanakan Sholat Ied adalah Victoria Park,sebagai salah satu taman supremasi di Hongkong yang terletak di jantung kota.Mulai pukul ba’da subuh jemaah mulai berdatangan.Mayoritas adalah para buruh migrant sector rumah tangga dari Indonesia. Shalat Id dipimpin Imam Ust. HM. Zaidi Abdad dan khotbah disampaikan Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin.

Kondisi lapangan agak becek karena diguyur hujan semalam,tak menyurutkan semangat jemaah yang notebene bukan hari libur mereka.Cuaca pagi tampak terang, meskipun sedikit berawan. Suhu sekitar 30 derajat Celcius.Shalat Id dimulai pukul 09.00 waktu setempat dengan jumlah jamaah sekitar 7.000 orang. Pelaksanaan shalat berlangsung tertib dan lancar.

KJRI telah membuatkan surat ijin bagi para Buruh Migran Indonesia agar diberi kelonggaran waktu untuk keluar mejalankan ibadah Sholat Ied,namun berdasarkan keputusan mufti Islam di Hongkong pada hari Selasa 7/10 menetapkan 1 syawal adalah 10/9.Dengan melihat kehadiran jemaat sholat pagi ini cukup ‘diluar dugaan’mengingat tahun ajaran baru telah dimulai yang berarti kesibukan para jemaat yang mayoritas para buruh migrant sulit untuk ditinggalkan.Hal ini bisa disimak dari batalnya para jemaat yang telah mendapat ijin di hari sabtu dimana menjadi hari libur umum dengan perubahan 1 syawal.Terlihat beberapa jemaat yang membawa serta anak asuhnya juga para lansia yang harus dirawatnya ke tempat sholat.

Sebuah nilai lebih dipilihnya Victoria Park sebagai terselenggaranya Sholat Ied,letaknya yang strategis seolah menegakkan syiar Islam yang kokoh ditengah-tengah metropolisnya Hongkong.Mungkin hal ini pula yang membuat kesolidaritasan masyarakat setempat semakin meningkat.Meski 1 syawal masih sedang diperjuangkan oleh mufti Hongkong sebagai hari libur nasional,namun tendensi masyarakat pada Islam patut diberi penghargaan.Hal ini juga bisa dilihat dengan semakin maraknya para muslimah yang tetap berjilbab di rumah majikan.

Semoga langkah ini semakin mantap dengan meningkatnya syiar Islam dan semakin tersebarnya din Allah di bumi China.(yusa/hkg)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun