berakhirnya perhelatan akbar ini bukan berarti semuanya suda usai, namun setelah perhelatan akbar atau sebut saja piala AFF (dahulu piala tiger) ini usai justru banyak menimbulkan masalah baik di kalangan masyarakat, maupun elite politik, mulai dari aksi pelengseran ketua umum PSSI Nurdin Halid sampai dengan rusaknya infra struktur stadion GBK akibat protes suporter di karenakan pelayanan untuk pembelian tiket yang kurang baik, bukan hanya itu bahakan seorang pendukung TIMNAS meninggal karena kurangnya pelayanan yang baik untuk mendapatkan tiket demi mendukung timnas sendiri. gimana caranya mau juara, klo mendapatkan tiket saja sulit.
semenjak perhelatan akbar ini di laksanakan mulai dari tahun 1996 hingga saat ini TIMNAS belum pernah sekalipun merasakan trophi juara, namun menurut prosentasi yang ada, TIMNAS INDONESIA menduduki posisi pertama perolehan Runer up, itu membuktikan bahwa TIMNAS bukan TIM yang dapat di sepelehkan. melihat realita yang ada TIMNAS memang merupakan tim yang kuat namun itu semua tidak di sertai dengan mental juara yang kuat pula, sehingga TIMNAS hanya sering mendapatkan Runer up. sekian banyak perbenahan di yang diberikan PSSI untuk timnas mulai dari gonta ganti pelatih hingga mengirim pemainnya untuk latihan ke luar negeri itu semua bukan memakai biaya yang sedikt sehuingga biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan prestasi yang dicapai, maka oleh itu pengurus harus jeli melihat itu semua, menurut saya yang perlu di perbaiki di TIMNAS itu adalah pada tataran pelatihan mental. mental itu bukan hanya ada pada fisik, tapi mental juga ada pada rohania kita, sebagaimana kita mampu mengendalikan emosi, mengendalikan situasi hingga memanfaatkan situasi, jangn sampai justru sebaliknya.
semoga TIMNASIONAL INDONESIA kedepannya dapat lebih berprestasi sesuai dengan yang di harapkan.