Tulisan ini bukan dilatarbelakangi oleh pengangguran akibat putus sekolah, bukan juga dilatarbelakangi wajib belajar sembilan atau dua belas tahun. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh belajar sebagai beban karena semboyan "ganti menteri ganti kebijakan" yang membuat siswa sebagai kelinci percobaan. Tujuannya memang sangat tidak manusiawi karena, bayangkan perasaan mereka menjadi uji coba setiap lima tahun sekali, mereka yang telah lulus seringkali mengatakan seperti ini "saya beruntung karena Ujian Nasional cuma tiga mapel saja" ; "beruntung, saya masih ujian dengan pilihan ganda".
KEMBALI KE ARTIKEL