Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Nestapa

10 Juli 2024   22:34 Diperbarui: 10 Juli 2024   22:41 21 1
Tersadar dari lamunan
Terbangun dari kesendirian
Terasa pahit ketidakpastian
Lebih pahit dari ketidakjujuran

Mendadak bisu
Lidah pun kelu
Tak bergerak hanya membisu
Tak beranjak diam membeku

Jiwa yang meronta
Hati yang memelas penuh nestapa
Tertikam ucapan yang menggelora
Terhujam cacian yang membahana

Tertatih...
Berjalan merintih
Meniti jalanan berduri
Tanpa alas kaki

Terpaku...
Terpukau manis rayuan kata
Terpikat wajah sang casanova
Terjerat perangkap tali asmara

Hangat pelukan
Harap bisa jadi sandaran
Setinggi asa seindah angan
Sejumput cinta yang tercampakkan

Hampir usai
Telah selesai
Telah tercabut hingga akarnya
Telah terangkat hingga benihnya

Tertimbun angkuh
Hanya mampu mengeluh
Hanya bisa mengangguk patuh
Hanya tersisa hati yang rapuh

Janji...
Tak akan terulangi
Tersakiti...
Cukup hanya kali ini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun