Sejujurnya saya tidak punya rahasia apa-apa dan juga selalu berdebar cemas setiap kali si mbak pulang kampung apakah balik lagi atau tidak. Hanya saja saya selalu berkomunikasi selama si mbak di kampung dan mengatakan bahwa kami menunggu kedatangannya, kalau memang tidak berniat kembali saya akan mencari orang lain sebagai penggantinya. Saya pun tidak tahu apakah karena hal tersebut dia kembali atau hal lain, entahlah. Yang pasti menjelang lebaran seperti ini gaji saya bayarkan, THR saya berikan, ongkos naik travel ke Kebumen sana saya bayarin -Rp 300.000 sekali jalan, saya tidak izinkan dia naik bus dengan alasan keselamatan dan supir travel biasanya saya pantau terus sampai si mbak tiba dengan selamat di desanya.
Nah, kembali ke judul di atas apakah THR perlu dibayarkan, menurut saya bukan perlu tapi "harus", terlepas mereka akan kembali ke rumah kita apa tidak. Bukankah mereka bekerja di rumah kita siang dan malam, menjaga anak-anak kita, memastikan rumah rapi dan kinclong, menemani anak-anak bermain dan berenang di kolam renang kompleks, mengorder makanan di resto dekat kompleks kalau pas ada tamu mendadak datang sementara kita masih di kantor, menemani anak-anak naik sepeda keliling kompleks, and banyak lainnya. Kalau mau jujur gaji yang kita bayarkan kepada mereka harusnya lebih dari yang kita bayarkan sekarang mengingat kerja keras mereka. Oleh karena itu memberikan THR kepada mereka adalah suatu keharusan, kalau perlu dua atau tiga kali lipat dari gaji mereka. Sudahkah kita memberikannya?