Dengan membawa sebuah kertas, aku berdiri dengan kakiku sendiri di jepang untuk mengikuti test kemampuan akademik disebuah universitas seni ternama disana. Mungkin aku satu-satunya orang yang sangat nekat pergi kesana tanpa memikirkan bahwa disana juga banyak sekali orang hebat dan bisa saja aku kalah tarung dengan mereka. Tapi semua pemikiran itu tidak mampu melunturkan semangatku untuk bisa mencoret goresan impian yang tertulis di kertas usangku ini. Ayahku yang membantuku untuk menuliskan semua impian dalam satu kertas. Jika aku sudah menggapainya, maka aku akan mencoret tulisan, sesuai dengan apa yang telah di capai. Bahkan aku tidak mempunyai alasan mengapa aku sangat ingin pergi ke jepang.
KEMBALI KE ARTIKEL