Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Tumbal Dunia Pertambangan?

15 Januari 2014   23:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 501 0
Banyak hal yang menjadi perhatian saya saat tebersit kata ‘tambang’ ataupun ‘pertambangan’. Mulai dari pemikiran bahwa pertambangan adalah hal yang merusak lingkungan karena pengolahan limbah yang tidak baik, pengerukan tanah yang tidak terkontrol hingga pengabaian lahan tambang tanpa ada usaha pemulihan. Ada pula hal-hal yang negatif dari segi sosial yang pernah saya dengar tentang pertambangan. Bahwa pertambangan, di Indonesia khususnya, banyak dikelola oleh perusahaan asing. Hampir seluruh saham perusahaannya dipegang oleh investor asing sehingga keuntungan yang dihasilkan dari pertambangan banyak diperoleh investor asing daripada Negara. Ada pula pembicaraan bahwa tenaga kerja yang bertugas di perusahaan pertambangan kebanyakan adalah tenaga kerja asing.

Namun juga tidak sedikit manfaat yang dirasakan manusia atas dilakukannya pertambangan. Bahan baku alat transportasi darat, air dan udara, alat komunikasi, manufaktur dan lain-lain merupakan buktinya.

Akhir-akhir ini, saya membaca koran tentang kasus pertambangan pasir hitam di Kabupaten Lumajang. Terlihat lubang-lubang hasil pengerukan di areal pertambangan onshore tersebut. Semakin banyak lahan yang dikeruk demi mendapat bahan tambang. Saya pun berpikir, apa yang terjadi dengan lubang-lubang tersebut ketika sudah tidak ada lagi bahan tambang yang bisa didapat? Apakah dijadikan danau sebagai tempat wisata? Lalu apakah semua lubang-lubang tersebut akan dijadikan danau?

Sumber: http://news.detik.com/read/2013/01/26/150240/2152899/475/lahar-dingin-antara-berkah-dan-musibah

Saya sebagai orang awam berpikir bahwa akan ada kemungkinan lubang-lubang tersebut akan menjadi bencana bagi sekitarnya apabila lubang tersebut hanya dijadikan danau. Potensi bencana yang mungkin terjadi adalah longsor dan erosi tanah terkait dengan tidak adanya tanaman yang menahan laju air ketika hujan.

Sustainable mining menawarkan konsep 3.0 yang menghubungkan perusahaan pertambangan dengan masyarakat dan lingkungan. Harapannya, konsep ini dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi pro kontra pertambangan di mata masyarakat. Pertambangan dapat terus menyokong pembangunan Negara tanpa merusak lingkungan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya. Kenyataannya, hanya sedikit dari perusahaan pertambangan yang menerapkan konsep tersebut.

Perusahaan yang menerapkan konsep tersebut pun berusaha untuk mereklamasi lahan yang telah mereka keruk dengan reboisasi. Namun apakah hal ini efektif? Langkah reboisasi memang langkah yang baik tapi apakah tanaman-tanaman tersebut dapat berfungsi dengan baik ketika waktunya tiba? Butuh ratusan tahun untuk tanaman-tanaman itu tumbuh menggantikan pendahulunya. Hal ini kemudian yang terus ada di pikiran saya. Bagaiman supaya pertambangan tetap dapat berkontribusi positif tanpa merusak bumi.  Atau apakah memang harus ada yang dijadikan ‘tumbal’? Sebuah harga yang harus dibayar tinggi untuk sebuah kemajuan yang besar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun