Ketika kita sedang menyampaikan protes tentang kebijakan Trump di Amerika Serikat, atas nama 'kemanusiaan' segenap kita menyampaikan sikap. Tapi kita menutup mata atas gelaran aksi menyemen kaki di depan Istana Negara, setelah berjalan 114 kilometer untuk menuntut Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan pabrik semen yang akan mengeksploitasi pegunungan Kedeng, dimana kehidupan dan lingkungan terancam kehancuran. Ketika tenda perjuangan Tolak Pabrik Semen dibakar akhir-akhir ini, Â kita pura-pura lugu dan masih berdiam diri. Hanya
asik terlibat pada Nota Keberatan 'dunia' lain. Mungkin ada benarnya, tapi jika ketika bumi dan rakyat sedang ditindas, dimana sisi 'kemanusiaan' dan keadilan yang disikapi itu?. Apakah hanya berlaku atas sikap Trump? dan tidak berlaku atas Pabrik Semen yang menindas itu?.
KEMBALI KE ARTIKEL