Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Percakapan Langit

2 Juli 2016   00:57 Diperbarui: 2 Juli 2016   01:03 311 0
Bulan tak seindah kemarin. Tak seutuh purnama meski cahayanya masih memenuhi langit. Ada tepi gelap, pelan membawa pada bulan padam, di titik ini pasang surut beriak. Aku adalah sore yang ketakutan. Hadirku hanyalah penutup masa, berbagi langit dengan malam, aku adalah waktu dan kau adalah purnama yang tak terjamah. Bagian dari semesta yang dipuja. Menjadi ibarat dalam kalimat rayu manusia. Kerap aku menyisahkan seberkas cahaya merah di tepi langit, membiarkanmu muncul membulat, menghiasimu sejenak sebelum malam merebutmu dari mataku. Sedang subuh berharap hadirmu segera berlalu. Aku tak bisa menahanmu berlama-lama. Aku hanya bisa melihat punggungmu semakin menjauh tergantikan cahaya, menerobos pekat gelap.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun