Penanaman bibit cabai dan tanaman obat-obatan di kelurahan Semayan Lombok merupakan langkah konkret dalam mendukung SDG's, terutama dalam hal peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (SDG 3) serta pengurangan kemiskinan (SDG 1). Dengan memanfaatkan lahan kosong dan mengubahnya menjadi kebun yang produktif, mahasiswa tidak hanya menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat melalui penjualan hasil panen, tetapi juga memberikan akses yang lebih mudah terhadap bahan pangan dan obat-obatan yang berkualitas.
Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan SDG 13 tentang tindakan terhadap perubahan iklim. Penanaman tanaman di lingkungan sekitar memiliki dampak positif dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan kualitas udara. Selain itu, keberadaan kebun-kebun urban seperti ini juga dapat mengurangi risiko banjir dan meningkatkan infiltrasi air tanah, menghasilkan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah lokal, kegiatan ini juga menciptakan sinergi yang kuat untuk pembangunan lokal yang berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya bertindak sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan praktik, membawa gagasan inovatif dan solusi konkret untuk meningkatkan kualitas hidup di lingkungan mereka.
Dengan adanya contoh seperti ini, dapat kita lihat bahwa pemanfaatan lingkungan untuk mencapai keberlanjutan SDG's bukanlah sesuatu yang mustahil. Melalui keterlibatan aktif semua pihak, termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan lebih sejahtera bagi semua. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).