Kota Maba merupakan Ibu Kota Kabupaten Halmahera Timur yang terletak di Propinsi Maluku Utara dengan jumlah penduduk mencapai 92.954 jiwa (BPS Kabupaten Halmahera Timur, 2022) dengan jumlah penduduk kota Maba mencapai 6276 (Data base Puskesmas Kota Maba, 2023). Dikelilingi oleh beberapa Perusahaan tambang menjadikan Kota Maba sebagai tujuan perantauan bagi para pencari kerja sehingga kota Maba menjadi salah satu kota dengan mobilitas yang tinggi. Suhu Kota Maba rata-rata berkisar antara 25C hingga 31C dengan tingkat kelembaban yang tinggi mencapai 70-95% pada malam hari dengan curah hujan yang tinggi khas daerah tropis. Kota Maba memiliki ciri khas daerah tambang dengan gunung-gunung botak hasil penambangan. Banyak kapal-kapal Tongkang pengangkut ore berseliweran di sekitar Laut Kota Maba. Lalu apa hal yang paling membekas dalam benak seseorang yang pernah ke Kota ini? tentu saja Kota Kaya. Lalu mengapa sekelas masalah sampah tidak mampu untuk diselesaikan?
   Masalah Utama Penyebab Menumpuknya Sampah Â
Sampah masih menjadi masalah yang rumit untuk dibahas karena belum ada solusi yang benar-benar dapat mengatasi masalah ini secara optimal. Merujuk kepada peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah bahwa Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan sampah spesifik adalah sampah yang bersifat , konsentrasi dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah spesifik. Pemerintah pusat telah membuat peraturan sedemikan rupa dalam upaya untuk mengatasi masalah sampah ini. Lalu mengapa sampah di Kota Maba masih menjadi salah satu isu lingkungan yang sulit untuk diatasi? Mari kita kupas berdasarkan fakta yang ada