Di pucuk-pucuk angsana dan meranti..
Tempat kau bangunkan sarang untuk aku menanti..
Indah berpendar..
Bias cakrawala senja dalam lukisan surga..
Ketika segerombol merpati menghampiri..
Membawa berita dari seberang lautan..
"..elangmu ternyata tak sempurna. Mata yang mestinya tajam dalam perburuan, kabur berselubung titik-titik hitam. Ia tlah menjadi durjana. Ia tak lebih dari seekor gagak yang kelaparan.."..
Lamunku pias dalam kekalutan..
Seiring bahana yang berkumandang..
Tak mengerti..
Cecar tanya memburu jawaban pasti..
"..mengapa,kau hinakan dirimu dalam nista? Saat kau bisa menjadi tangguh dan perkasa.."..
Diammu menyimpan makna tersembunyi..
Hati berbisik lirih dalam puji..
Semoga semua itu adalah mimpi..
Yang kudapati hanya airmata..
Cermin batin yang kian teraniaya..
Bercanda burung-burung..
Tawa mereka bergaung..
Tenggelamkan jiwaku dalam sedan,di antara ilalang..
Untuk kemudian hilang tersapu angin..
Hampa dalam ketidakpastian..
Dan di atas sana..
Tiba-tiba langit menjadi mendung..
Pekat..tak berujung