Gaungnya memang tak sebesar Persib versus Persija atau Persebaya versus Arema memang. Namun partai “derby Mataram” antara PSS Sleman melawan PSIM Yogyakarta selalu meninggalkan cerita. Memasuki dekade 2000-an, PSS dan PSIM senatiasa terlibat dalam persaingan sengit, terutama antar suporternya. Dulu pada tahun 2002 hingga 2003, tampak tidak ada masalah antara suporter PSS dan PSIM. Buktinya, PSS Sleman dapat dengan tenang menghuni Stadion Mandala Krida, bahkan sempat bergati nama menjadi PSS Yogyakarta. Artinya, dulu PSS pernah menjadi kebanggaan masyarakat DIY pada umumnya. Begitu pula PSIM, yang sudah sejak jaman pra kemerdekaan menjadi representasi masyarakat Kasultanan Ngayogyakarta dalam kancah persepakbolaan nasional. Namun, ketika keduanya berdiri sejajar sebagai kekuatan sepakbola di kancah nasional, persaingan antar keduanya tak dapat dielakkan. Memang ada satu klub lagi asal DIY, Persiba Bantul, yang sebenarnya punya track record lebih mentereng. Namun soal urusan derby, PSS dan PSIM selalu menyajikan atmosfer yang lebih panas.