Calon Presiden Pembaru Indonesia
Semoga anda senantiasa dilindungi dan diberkati Tuhan Yang Maha Esa. Amin
Dalam surat pendek ini, ijinkan saya sedikit berkeluh kesah pada anda. Dan sebagai seorang pemimpin, anda diwajibkan dan dikaruniai telinga yang mau mendengar
Mungkin juga keluh dan kesah ini juga dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Lama saya memperhatikan tindak-tanduk anda selagi masih menjabat sebagai wali kota di Solo. Saya melihat anda sebagai pemimpin biasa dan standart, yang kebetulan lahir di negara yang sakitnya luar biasa (Indonesia).
Kebiasaan dari beberapa pemimpin luar biasa adalah; menikmati kemewahan, kekuasaan, kekuatan dan kenyamanan di saat masyarakat dalam keadaan yang sebaliknya. Mereka, para pemimpin luar biasa itu duduk nyaman di atas kursi jabatannya. Tidak mau berkeringatan, berpanasan, bermacetan, bahkan tidak mau berpusing ria memikirkan keadaan orang-orang di bawahnya. Mereka selalu menuntut penghormatan, penghargaan, pengamanan dan pelayanan dari bawahannya demi menjaga posisi dan wibawa palsu yang mereka damba
Ya seperti itulah saya melihat mereka.
Tapi tidak dengan anda. Anda biasa saja, tidak seluar biasa dengan mereka. Anda biasa berkeringatan demi pelayanan pada masyarakat, anda tidak peduli imaje, justru anda terlihat konyol dan nyeleneh di luar. Ndeso dan tidak menjaga wibawa anda dengan muka yang menebar pesona kejantanan. Anda selalu sembunyikan kelebihan-kelebihan anda dari kami. Anda berani bertindak, tidak toleransi bagi pelanggaran, tentu itu membuat gemetar orang-orang curang. Anda pandai bersiasat demi keuntungan orang kecil. Anda juga tidak gila penghormatan dari orang lain. Karena saya yakin, anda berpedoman, "kehormatan sebagai pemimpin adalah beban, pelayanan dan tanggung jawab yang dipikulnya". Bukan pada bagaimana orang lain memperlakukan anda, bukan pula berapa banyak orang yang menghormati anda. Bukan juga seberapa besar nama anda dikenal. Ah.. Kalau saya boleh berprasangka, anda tidak pernah peduli nilai ataupun pandangan miring orang lain pada tampilan luar anda. Anda hanya peduli, "Apa yang dapat anda berikan pada kami, rakyat kecintaanmu. Egois sekali. Hehe..