Barangkali kita sudah tak ambil pusing mengenai karut-marutnya perbahasaan, perlafalan, percelotehan, perujaran, dan per-per lainnya yang berkaitan dengan bahasa Indonesia. Buktinya, kita abai dengan gejala nginggris, alay, dan segala macam “kreativitas” lainnya yang cenderung memunahkan kebiasaan bertutur kata yang baik.