Cita Rasa Menggoda Rujak Gebot di tengah Arus Modernisasi
25 Oktober 2024 14:37Diperbarui: 27 Oktober 2024 00:06700
Di tengah arus modernisasi banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menikmati makanan cepat saji. Globalisasi membuat perkembangan produksi pangan dan restoran cepat saji semakin berkembang pesat. Namun, di tengah keadaan tersebut masih terdapat sebagian masyarakat yang mempertahankan makanan lokal, salah satunya seperti makanan yang beberapa waktu lalu penulis temui yakni rujak gebot. Rujak Gebot merupakan makanan khas masyarakat Jawa yang masih eksis dan terjaga hingga saat ini. Makanan ini menjadi sebuah simbolis dalam acara adat jawa yakni tingkeban atau acara tujuh bulanan bagi ibu hamil. Tak heran jika rujak gebot juga dikenal dengan nama rujak tingkep. Seperti halnya rujak pada umumnya yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah dan berpadu menjadi satu, namun ada hal yang membedakan rujak gebot dengan rujak yang lain. Buah-buahan yang dimasukkan sebagai komposisi dalam rujak ini juga sangat khas dan menjadi resep turun temurun dalam pembuatannya. di dalamnya terdapat mentimun, bengkoang, mangga, nanas, kedondong dan delima merah yang diserut dan disiram dengan bumbu rujak yang menggugah selera. Rujak gebot memiliki cita rasa yang tak lekang oleh waktu, rasanya tetap sama dan terjaga sejak dulu hingga sekarang. Rujak ini disajikan dengan rasa pedas manis dan memiliki beberapa makna yakni ketika rasanya enak dan pas maka bisa ditebak jika sang jabang bayi kelak berjenis kelamin perempuan, dan sebaliknya jika rujak tersebut memiliki rasa yang kurang pas maka bisa ditebak jika yang lahir kelak berjenis kelamin laki-laki.Â
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.