Menurut Ketua KKN MIT-18 POSKO 80 tujuan diadakannya sosialisasi anti bullying adalah memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bullying sekaligus meningkatkan kesadaran tentang masalah yang ada di lingkungan masyarakat, khususnya masalah bullying. "Selain itu untuk membentuk sikap dan perilaku anak untuk mewujudkan lingkungan yang bebas dari bullying serta mendorong tindakan preventif untuk mencegah bullying di kalangan anak-anak" ujarnya, Selasa (30/07/2024). Maraknya berbagai kasus bullying di kalangan anak-anak yang beredar di media sosial mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosialisasi anti bullying, selain itu kondisi anak-anak di Desa Banyuurip ini masih bercircle sehingga memungkinkan untuk terjadinya bullying di kalangan anak-anak. Kegiatan  diisi acara menonton video animasi tentang bullying, menyanyi lagu anti bullying dan kuis.
Penanggungjawab kegiatan Maulida mengatakan bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Bullying mencakup tindakan seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, dan menyerang seseorang secara fisik maupun lisan. Tujuan dari bullying ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus. Menurut mahasiswa KKN MIT POSKO 80 Â tersebut jenis bullying terdiri dari verbal bullying, bullying sosial dan bullying fisik. "Kebanyakan bullying yang kita ketahui terjadi di sekolah namun bullying dapat terjadi di mana saja. Bullying dapat terjadi di tempat bermain, di lingkungan sekitar rumah, atau di internet" kata Maulida.
Mulida menjelaskan yang beresiko menerima bullying adalah pihak yang memiliki perbedaan dengan kelompoknya, seperti kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, menggunakan kacamata atau memiliki cara berpakaian yang berbeda, atau orang yang masuk lingkungan baru. Selain itu pihak yang dianggap lemah atau tidak dapat mempertahankan diri, kurang populer dan memiliki sedikit teman serta kurang dapat bergaul dengan baik juga rentan terhadap bullying. Tanda-tanda anak terkena bullying yaitu menjadi pemurung, hilang atau rusaknya buku dan barang lainnya, malas sekolah, mengeluh sakit sebelum berangkat sekolah serta sulit tidur dan sering mimpi buruk. Dampaknya anak mengalami depresi dan kecemasan, meningkatnya perasaan sedih dan kesepian, gangguan pada kebiasaan makan dan tidur, serta kehilangan ketertarikan pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati. Selain itu juga takut ke sekolah dan hilang percaya diri serta menurunnya prestasi akademis dan partisipasi dalam kegiatan sekolah serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membolos hingga putus sekolah.
Diungkapkan Maulida bahwa cara mencegah bullying yaitu dengan mengungkapkan jika kita merasa tidak nyaman atas perkataan atau tindakan orang lain kepada. "Jika bullying tidak berhenti sampaikan kepada pihak yang lebih berwenang, orang tua atau guru" tegasnya. Jika sebagai penonton, maka belajarlah berani untuk terlibat dalam mengatasi bullying dengan tetap memperhatikan situasi sebelum memutuskan untuk terlibat. Pastikan situasi tidak berbahaya terutama untuk diri sendiri dan juga aman bagi pihak-pihak yang terlibat bullying.
Salah satu peserta sosialisasi, Deva tertarik mengikuti acara ini karena berkat video animasi kegiatan menjadi seru. "Selain itu juga menarik karena ada kuis berhadiah" ungkapnya.