Beras yang hanya ditumbuk dan masih terdapat kulit arinya sangatlah bergizi namun orang" jaman sekarang banyak yang tak menyukainya karena warnanya kusam. Mereka lebih suka dengan beras yang berwarna putih dan cantik sehingga membuat banyak pedagang beras berlaku curang dengan merendam beras dengan larutan pemutih terlebih dahulu. Padahal dari segi rasa, pastilah tak ada bedanya antara beras yang kusam maupun yang putih bila beras itu dari jenis yang sama. Yang menyebabkan berbeda hanyalah dari segi penampilan saja sehingga bisa mengunggah selera.
Seringkali orang ingin diberlakukan/menerima kejujuran dari orang lain tapi lihatlah, seorang anak yang pulang dengan nilai ulangan yang buruk langsung saja dimaki dan dikatai bodoh bahkan tak jarang yang akhirnya menerima cambukan dari orangtuanya. Hal itulah yang akhirnya buat sang anak takut berkata jujur sehingga kertas ulangan yang seharusnya ditandatangani oleh orangtua akhirnya ditandatangninya sendiri. Ketika orangtua bertanya, "berapakah nilai ulanganmu?" maka dijawabnya dengan bangga "aku tadi dapat nilai 9". Tatapi akapah jawaban dari sang orangtua, "mengapa hanya dapat 9 seharusnya kau dapat nilai 10" padahal pada kenyataannya sang anak hanyalah mendapat nilai 2.
INGINNYA MENERIMA KEJUJURAN TAPI JUSTRU TAK BISA MENERIMA/MENGHARGAI KEJUJURAN itulah sebuah dilema saat ini.
Seorang wanita yang hamil diluar nikah akhirnya terpaksa menggugurkan kandungannya. Sebenarnya itu bukanlah keinginannya tapi dia terpaksa melakukannya. Mengapa? Karena dia takut akan cemoohan, dikucilkan bahkan diusir dari masyarakat.
Ternyata jujur itu mahal harganya dan terlebih lagi bahwa ternyata orang" lebih menyukai kebohongan daripada kejujuran karena kebohongan menawarkan keindahan walaupun hanyalah semu belaka.