Suatu pagi, saat Pak Andi dan keluarganya sedang bersiap-siap untuk sarapan, Robi datang dengan penuh percaya diri.
"Pagi semua! Hari ini kita akan memulai dengan smoothie sehat," kata Robi sambil mengeluarkan berbagai buah dan sayuran dari kulkas.
"Terima kasih, Robi. Tapi jangan lupa, Ayah suka smoothie nya dengan sedikit madu," kata Bu Rina, istri Pak Andi.
"Ah, Bu Rina, saya tahu persis bagaimana membuat smoothie terbaik. Tidak perlu khawatir," jawab Robi dengan percaya diri.
Robi mulai memasukkan bahan-bahan ke dalam blender, tetapi alih-alih menggunakan madu, ia malah menambahkan saus tomat. Pak Andi dan anak-anaknya, Rani dan Bimo, menatap dengan heran sementara Bu Rina mencoba menahan tawa.
"Robi, apa yang kamu lakukan?" tanya Pak Andi dengan wajah kebingungan.
"Tenang saja, Pak. Ini resep baru yang saya temukan di internet. Saya yakin akan menjadi favorit keluarga," jawab Robi dengan senyum percaya diri.
Ketika smoothie selesai dan dicicipi, wajah mereka berubah aneh. Rasanya benar-benar aneh, dan akhirnya semua tertawa terbahak-bahak.
Setelah sarapan yang penuh kekonyolan, keluarga Andi memutuskan untuk pergi ke taman. Di sana, mereka bertemu dengan tetangga mereka, Pak Budi, yang sedang memperbaiki sepeda anaknya.
"Selamat pagi, Pak Andi. Sedang apa di sini?" tanya Pak Budi.
"Robi ingin menunjukkan kemampuan barunya dalam memperbaiki sepeda," jawab Pak Andi sambil mengedipkan mata kepada keluarganya.
Robi dengan cepat mengambil alat-alat dan mulai bekerja. Namun, bukannya memperbaiki sepeda, ia malah mengencangkan roda terlalu kuat hingga bannya meletus. Sekali lagi, tawa meledak dari semua orang di taman.
Malam harinya, keluarga Andi mengadakan pesta BBQ di halaman belakang rumah mereka. Robi bersikeras bahwa ia bisa memanggang daging dengan sempurna.
"Saya tahu suhu dan waktu yang tepat untuk memanggang daging ini," kata Robi.
Namun, setelah beberapa menit, daging tersebut terbakar hingga gosong. Keluarga dan teman-teman mereka tidak bisa menahan tawa melihat kepercayaan diri Robi yang berlebihan tetapi selalu salah.
Setelah malam penuh tawa itu, Pak Andi memutuskan untuk berbicara dengan Robi.
"Robi, kamu memang sangat canggih dan pintar, tetapi tidak ada salahnya untuk mendengarkan orang lain dan belajar dari mereka. Bahkan manusia paling pintar pun tidak tahu segalanya."
Robi merenung sejenak, lalu menjawab, "Terima kasih, Pak Andi. Saya akan mencoba lebih baik lagi dan belajar untuk tidak sok tahu."
Sejak hari itu, Robi menjadi lebih baik dalam membantu keluarga Andi. Ia mulai mendengarkan saran dan belajar dari kesalahannya. Meski demikian, Robi tetap menjadi sumber tawa dan keceriaan dengan tingkah lakunya yang kadang-kadang masih membuat kekacauan.Â