Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Protes Jiwa

9 Agustus 2010   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:12 101 0
Berat beban yang ku tanggung tak ada yang tau selain aku dan Dia yang menciptakan aku. Tapi dunia memaksaku untuk tersenyum, seolah2 mengajak ku untuk bersikap pasrah dan tabah. Bagaimana bisa nasib slalu mempermainkan setiap insan manusia?
Belakangan aku begitu merindukan masa2 dimana aku masih kanak2. Masa2 dimana setiap anak tak memiliki beban yang lebih berat selain belajar untuk ujian dan mengerjakan PR tersulit.
Aku tau itu mustahil. Mustahil untuk memutar kembali waktu yang telah lewat, mustahil mengambil kembali apa yang telah kuberikan, terlebih mustahil untuk membohongi diri sendiri bahwa aku mengasihimu. Aku lelah…sangat lelah…
Jikalau saja ada unsur istirahat dalam perjalanan ini, mungkin aku akan berhenti sejak untuk recharge energy ku, diam sejenak atau mungkin tertidur sesaat, baru kemudian bangun lagi untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Dan sekarang aku benar2 mati langkah..Penggerak catur belum memutuskan langkah apa yang akan di ambil untuk menyudahi permainan ini. Mungkin kah kemenangan akan ku raih, atau mungkin aku masih harus tetap tersenyum, senyum kepasrahan dan senyum kepahitan??

Seorang sahabat berkata kepadaku, tak ada manusia yang tak pernah berbuat kesalahan, dan tak jarang juga orang diluar sana yang tak menyukai pola sikap kita. Aku ngerti, tiap insan memiliki pola pikir yang berbeda…insan mana yang tak pernah melakukan kesalahan? Bahkan kau yang makan garam lebih banyak dariku pun pasti pernah..tapi 1 hal yang ku yakini penuh, aku belajar, belajar mengakui kesalahan yang terjadi, belajar menerima setiap perbedaan yang ada, belajar mengampuni yang menyakiti..
Kau mungkin senior ku tapi bukan berarti kalo kau bisa lebih bijak dari yang junior. Keegoisan yang cenderung menguasai mu kelak akan menghancurkan dia yang paling kau kasihi, sadar kah kau akan itu? Pasti tidak….kenapa? karena setiap kalimat yang terlontar adalah “aku lebih berpengalaman dari mu……………..” atau “ini smua demi kebaikan mu dan bukan aku…”

Tanyalah sahabat pada dirimu sendiri, mgkn dulu kau juga pernah mengalami yang serupa spt yang terjadi padanya kini, 1 pertyan ku, pernah kah kau sesali? Saat paksaan demi paksaan harus dia jalani, hanya karena 1 kata BERBAKTI. Pikirkan juga bagaimana prasaan dia yang kau kasihi..1 hal yang ku mohon TOLONG tempatkan lah dirimu di posisi nya..maka kau akan mengerti kesulitannya..dunia kini telah berbeda dari dunia mu dulu..berubahlah seiring dengan perubahan jaman, maka kau pun akan melihat, bahwa segala sesuatu sebenernya tidaklah seburuk yang kau sangka.

Dedicated to : mereka yang merasa terbijak tapi ternyata justru teregois!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun