Sewangi itulah aroma tubuhmu meski sekejap pergi.
Dan aku bersedia mengarungi senja di musim sepi.
Bagai bayangan timbul tenggelam mencari.
Semenjak jejak rindu tersapu angin sepi.
Angin pula yang membawamu pergi.
Meninggalkan butiran mimpi di antara ukiran debu
Saat itulah aku sadar bentangan langit taklagi biru