Heningnya malam seakan
mengiringi kepergianmu.
Bukan menuju alun kehidupan.
Namun, ke titik persinggahan.
Perjalananmu menanggalkan fatwa
Dan, peranan tak kunjung purna
Namun ditutup paksa.
Menyisakan guratan duka.
Di antara kidung malam yang bersahutan.
Mengiringi jiwa dalam kepasrahan.
Kepergianmu meninggalkan jejak bening air mata.
Dan, luka pun kian menganga.
Ya Rabb, terimalah raga tak berdaya.
Sucikan jiwa yang terpercik noda.
Jadikan putih seputih salju.
Seiring barisan doa yang menembus langit biru.
***
Selamat jalan, Pakde Yadi! Damailah di sisi-Nya.
#PuisiEngkauPunBerlalu
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-521
#Klaten, 06 Desember 2023
#MenulisdiKompasiana