Berjajar perangkat mesin menunggu sang tuan yang berpeluh asa, merana.
Menanti kabar suka cita seiring badai mendera memekak telinga.
Dingin malam pun menyelimuti wajah sendu, seiring kelam yang mendulang sejuta mimpi di sela rintih tangis kepiluan.
Berteman binatang malam bersenandung riang menerjang peluh waktu pun berlalu.
Mengejar waktu dalam sepi menorehkan jejak nyeri di tubir mimpi, malam pun terganti riang kembali.