Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Wanita di Ujung Senja

8 September 2023   21:59 Diperbarui: 16 September 2023   20:50 267 32
Kau menjelma laksana angin beragam arah.
Menyapu gelisah di dada yang resah.
Tapi daun berkelakar tentang dahaga ranting tetangga.
Menciptakan secercah praduga antara kita. Dan, kau berkelana.

Lalu ku ingat kau sempat berujar di bawah langit biru.
Katamu, ingin merengkuh daun yang tertunduk lesu.
Meski gemuruh hujan berlumpur salju.
Kau kan tetap menyapu. Dulu. Sebelum berlalu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun