Menyapu gelisah di dada yang resah.
Tapi daun berkelakar tentang dahaga ranting tetangga.
Menciptakan secercah praduga antara kita. Dan, kau berkelana.
Lalu ku ingat kau sempat berujar di bawah langit biru.
Katamu, ingin merengkuh daun yang tertunduk lesu.
Meski gemuruh hujan berlumpur salju.
Kau kan tetap menyapu. Dulu. Sebelum berlalu.