Tidak ada salahnya kan, jika saya menambahkan peran si Bungsu untuk memulihkan ingatan kisah semasa kecil yang kami lalui sewaktu Ramadan tiba. Boleh ya, miminku? Terima kasih.
Pada suatu masa, keluarga besar kami masih berkumpul bersama dalam satu atap sebelum terpisah atau dipisahkan oleh takdir. Dalam hal ini nenek dan bapak masih sugeng(hidup).
Sebuah rumah berdinding bambu, berlantai tanah serta memiliki halaman cukup luas dihuni sedari nenek, bapak, ibu, saya dan ketiga adik, menjalani hari-hari dengan suka cita meskipun hidup dalam keterbatasan.
Waktu itu bapak menjadi buruh tani, sesekali merantau ke luar pulau Jawa. Sedangkan ibu selain mempunyai kesibukannya di batik tulis. Beliau juga membantu kerepotan bapak menggarap ladang.