Kebaya diketahui sudah berada di ranah Nusantara sejak abad ke-15, berawal di Kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahan dalam kendali Belanda, busana ini hanya dikenakan oleh permaisuri dan para selir Raja.
Selain keluarga keraton, hanya wanita berdarah biru yang memakai kebaya beludru dipadukan dengan stagen dan kemben, serta rambut berkonde. Ya, kurang lebih demikian nampak lembut dan anggun dalam kaca mata saya.
Ketika penguasaan Nusantara beralih ke Jepang, popularitas kebaya menurun karena perdagangan tekstil terputus. Keadaan tersebut berubah kembali di saat awal kemerdekaan.
Kebaya menjadi salah satu identitas busana tradisinal Indonesia yang selalu terasa spesial dan sakral saat dikenakan wanita. Seiring berjalannya waktu, tren fashion kebaya bervariatif.