Ayo, mana votenya?
Begitulah, setiap pagi saya mesti bertanya kepada suami dan anak, sekadar menanyakan menu santap pagi dan siang.
Si anak bilang jamur krispi, sedangkan suami ingin menu ayam geprek. Saya pun menyetujui keinginan keduanya, meski nanti harus menyiasati cara mengoles sambal gepreknya.
Sepagi itu saya bergegas untuk berbelanja sayuran timun, kubis, dan daun pepaya rebus sebagai lalapan. Selanjutnya ke tetangga sebelah untuk membeli daging ayam.
Alhamdulillah, untuk dua urusan dimudahkan. Karena sayuran mangkal di depan rumah, sedangkan daging ayam bisa saya peroleh dari tetangga sebelah yang jualan, kita tinggal memilih.
Mau yang satu ekor di tempat Bundanya, bila menginginkan pretilan atau potongan(seperti paha, tepong dan lain-lain)bisa ke lapak putrinya.
Sesampai di tempat Mbak Ndari penjual ayam, pilihan saya jatuh pada paha. Perkilo isi 8, maka harus membeli 1.5 kg dengan jumlah 12 potong paha.
Sesampai dirumah, langsung saya eksekusi dengan kreasi baru. Biasanya ayam saya goreng biasa berteman sambal tomat, atau dibakar dengan lalapan.