Apa kabarnya hari ini? Siang tadi langit cerah, namun berubah dalam bauran warna kelabu. Semburat awan menghias cakrawala di kota saya.
Senja burung berpulang kesangkar nan kicauan piaraan dirumah kami tak semerdu pagi. Meski langit mendung, semoga hati Anda tetap sumringah di manapun berada.
Ngomong-ngomong dengan Topil Kak admin pagi tadi membuat saya berbalas cakap dengan kawan di seberang sana.
"Topil pagi ini menarik kawan, tentang merawat barang kesayangan kita" ungkapan pembukaan chat di grup kepenulisan.
Tersambut rasa suka cita dari kawan yang jauh di sana.
Baiklah, ayuk kita tulis tantangan Kak admin Kompasiana tercinta. Semoga artikel pilihan pun jadi sematan AU yang selalu kurindukan, aamiin.
Soal merawat pakaian, saya ini bukanlah tergolong orang yang mempunyai koleksi pakaian yang apik berlabel khusus. Sehingga harus dirawat dengan perawatan khusus pula.
Yah, memang ada satu baju menjadi kesayangan hingga saat ini. Meski sudah jarang sekali saya pakai.
Bukan karena takmuat lantaran badan makin melebar, atau pun model ketinggalan jaman. Akan tetapi, saat ini sering kali memakai gamis berikut kerudung lebar ala emak usia 50 an, yang notabene memakai baju tanpa model beraneka ragam.
Tampil sempurna adalah dambaan setiap wanita, demi mendapatkan penampilan prima, berbagai sudut pandang akan selalu diperhatikan.
Takhanya model baju saja, kwalitas, merk, bahan, nan perancang terkenal pun jadi bidikan kaum hawa, termasuk saya sendiri, dahulu kala.
Gamis maxi karya perancang busana Dian Pelangi yang sangat elegant. Busana berbahan satin velvet dengan balutan mote apik berpadu warna senada kesayangan saya.
Mengapa saya dulu memilih gaun tersebut?
Iya, karena baju itu memang sangat menarik, dari bahan satin yang kainnya licin pun mengkilap, berhiaskan pernak-pernik mote india nampak sangat mewah bak primadona yang mengenakannya.
Hati pun kepincut dengan desain busana itu, melalui seorang kawan yang tinggal di Batam saya memesan, tepatnya akhir tahun 2016 hampir 5 tahun yang lalu.
Dahulu kala, saya sering memakai gaun tersebut, saat menghadiri helatan pernikahan khususnya.
Kini, baju itu jarang saya pakai, lantaran menyesuaikan kerudung yang sangat simple.
Namun, baju kesayangan tetaplah memiliki posisi tersendiri. Meski telah usang, mata tetap ingin menatap lekat, tangan pun ingin selalu meraba, memeluk keberadaannya.
Inilah model baju kesayangan dengan desaian elegant, nan memesona dalam pandangan saya dari dulu hingga kini.