Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Rindu"

1 Maret 2021   22:07 Diperbarui: 1 Maret 2021   22:24 95 12
Tiga purnama berlalu tanpa berita.
Pun terdiam dalam kepalsuan.
Sekadar salam pun takpernah terlontar.
Pura-pura lupa lagi tak mengenal.

Sekian lama pula diri menutup mata.
Tanpa sengaja, kini menatapnya.
Sebuah guratan di laman mengundang tanya.
Tanpa dipinta jemari pun menari mesra.

Ungkapan salam kini mengangkasa.
Melanglang buana hingga seberang sana.
Munajatku selalu untukmu.
Jadi penawar keluh-peluhmu.


Sekerlip mata nada pesan kuterima.
Warna-warni kata menghias beranda.
Namun, satu kata
serasa anak panah busur gandiwa.
Melesat tepat menghujam dada menyayat raga.

Katamu, sekian lama menunggu.
Katamu kau rindu....
Iya, merindukan suara pun tawa, oh, Nurlaila.

Sejenak mataku menganga penuh linang.
Rasa sesak menyeruak dalam dada.
Entah mengapa harus ada.
Setitik rasa merona di jiwa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun