Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Selamat Tinggal Terverifikasi (Selamanya)

22 Agustus 2014   18:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:51 40 0
Beberapa waktu yang silam aku jadi anggota kompasiana yang terverifikasi lalu kemudian vakum lama sekali, saat aku kembali lapak-ku 'berdebu' dan sudah tidak terverifikasi lagi. Aku merasa 'kehilangan' dan bertanya-tanya. Tapi pembenahan yang aku lakukan memang total atas seluruh ID-ku di dunia maya.

Sebagai penulis kita boleh dan sah menggunakan identitas palsu sebagai nama yang atasnya kita ingin dikenal, kita juga tidak wajib memberikan foto diri jika kita tidak ingin memberikannya. Ada beberapa penulis terkenal yang pernah saya dengar bahwa nama yang tertera bukanlah nama aslinya biasanya sih mereka memoles namanya menjadi nama yang sedikit lebih unik atau komersil seperti DEE yang tak lain tak bukan adalah novelis Dewi Lestari atau Danielle Steel yang nama aslinya Danielle Fernandes Dominique Schuelein-Steel dan masih banyak lagi.

Saya sendiri mencantumkan nama Yulia Chen sebagai identitas dunia maya saya untuk pemenuhan aktualisasi diri atas keinginan menulis dan menulis. Saya punya mimpi bahwa nama ini kelak akan menjadi penulis terkenal walau saya sendiri tidak tahu darimana saya akan memulai secara tidak satupun tulisan saya pernal HL di Kompasiana atau bahkan masuk koran atau majalah, saya rasa saya tidak ingin juga menjadi penulis yang mengirim artikel macam itu. Kerinduan saya adalah menjadi penulis novel atau minimal skenario film/sinetron tapi saya belum menggali bakat dan pengetahuan kesana bahkan menyisihkan waktu secara konsisten untuk menulis saja saya belum mampu.

Berawal dari saran seorang kawan bahwa dijaman serba digital seperti sekarang apapun informasi tentang kita bisa disalahgunakan di dunia maya ataupun jika tidak ingin disalahartikan, data dan informasi pribadi kita di dunia maya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan sehingga saya memutuskan untuk 'membersihkan' data saya di dunia maya. Lebih tepatnya saya membedakan sungguh-sungguh kedua ID saya di dunia maya dan melakukan filterasi atas apapun yang saya lakukan di dunia maya. ID atas nama di dunia nyata saya tidak akan saya gunakan untuk menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan curhat atau apapun. Karena itu bisa menggiring pendapat akan kondisi emosional atau kepribadian saya, walaupun pada dasarnya kepribadian juga akan di ukur menggunakan psikotest pada sebagaian besar perusahaan namun saya tidak hendak di deteksi sebagai orang yang bukan diri saya hanya karena tulisan yang terbit sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi emosional yang belum tentu ideal pada saat itu.Atas dasar tersebut saya menggunakan nama YuliaChen untuk saya mengaktualisasikan diri saya dan semua pemikiran saya di dunia maya. Jika dikatakan kenapa memilih dunia maya karena tidak ada rahasia disana mending pake diary, yah karena apa yang tulis adalah sesuatu yang hendak saya bagi. Tidak peduli ada yang baca atau tidak, tidak peduli apa yang saya tulis mungkin penting atau tidak, saya hanya ingin menulis dan menyuarakan sesuatu.

Oke balik lagi soal terverifikasi, setelah saya baca bagaimana seorang bisa terverifikasi di kompasiana saya rasa saya tidak akan pernah terverifikasi. Orang yang terverifikasi adalah orang yang menggunakan identitas sungguhan di kompasiana dengan foto pribadi yang juga adalah dirinya dan dibuktikan dengan KTP yang dikirim beserta data diri dan foto pribadi. Penjelasan yang paling masuk akal untuk orang-orang yang PP-nya bukan diri sendiri tapi sudah terverifikasi adalah orang tersebut sudah pernah melakukan hal diatas itu lalu kemudian mengupdate PP-nya  atau kemudian admin kompasiana dengan caranya sendiri menemukan bahwa member tersebut adalah orang terkait dengan namanya sendiri bisa melalui jumpa darat atau pertemuan kompasiana pada pertemuan-pertemuan di dunia nyata. Saya tidak lagi mempunyai obsesi 'terverifikasi', untuk saya itu sudah tidak penting lagi yang penting adalah saya punya lapak untuk menyampaikan sesuatu dan berbagi sesuatu. Saya merasa dunia internet akan menjadi dunia yang hidup sampai saya sudah mati sehingga tulisan saya yang tertinggal akan menjadi titipan saya untuk anak-anak saya akan diri saya dan pandangan saya akan sesuatu. 'Saya' akan selalu tinggal bersama mereka di dunia maya yang berdampingan dengan mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun