"Dulu, ayah selalu bilang ke saya, 'Anakku, pendidikan adalah kunci segalanya.' Tapi sekarang, dia sudah tidak ada," ucap Rizky dalam hatinya, mengingat kata-kata terakhir ayahnya sebelum pergi.
Rizky pun memutuskan merantau ke kota besar untuk melanjutkan sekolahnya. Di kota itu, dia diasuh oleh keluarga seorang pejabat yang baik hati dan mulai menemukan arah hidupnya. Dialog dengan ibu angkatnya sering terjadi di meja makan setiap hari.
"Ibu, saya berharap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri di sini," kata Rizky dengan penuh semangat.
"Tentu, Nak. Kamu bisa melakukannya. Jangan pernah menyerah," sahut ibu angkatnya, memberikan semangat.
Setelah lulus kuliah, Rizky mendapat pekerjaan di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dialognya dengan rekan kerjanya sering terdengar di ruangannya yang kecil.
"Anda harus sabar mengajar mereka, Rizky. Ini tentang memberikan mereka kesempatan untuk belajar," kata seorang teman kerjanya.
"Saya tahu, tapi kadang saya merasa capek. Tapi saya harus terus melangkah," jawab Rizky, mencoba menguatkan dirinya sendiri.
Suatu hari, Rizky bertemu dengan seorang siswi cantik, putri dari kepala sekolah. Mereka terlibat dalam percintaan yang manis, tetapi hubungan mereka berakhir ketika perempuan itu tidak serius dengan masa depannya.
"Kita harus fokus pada studi kita masing-masing, Rizky," ucap perempuan itu dengan hati berat.
Rizky pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, berharap memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dialog dengan penasihat akademisnya berlangsung di kampus baru yang megah.
"Saya ingin melanjutkan S2, Pak. Apa saran Anda?" tanya Rizky, mencari arah.
"Anda memiliki potensi besar, Rizky. Lanjutkan saja. Jadilah yang terbaik dari yang terbaik," jawab penasihat akademisnya, memberi semangat.
Setelah lulus S2, Rizky memutuskan untuk membeli rumah sendiri, menyiapkan masa depannya. Dialog dengan agen properti terjadi di meja rumah baru yang nyaman.
"Ini rumah impian saya, Pak. Saya ingin memulai hidup baru di sini," kata Rizky dengan senyum bahagia.
Tidak lama kemudian, seorang teman kerja memperkenalkan Rizky dengan putri seorang juragan tanah yang kaya raya. Mereka bertemu dan jatuh cinta, dan akhirnya menikah setelah berjalan cukup lama.
"Kamu membuat saya merasa hidup kembali, Rizky. Aku sangat mencintaimu," ucap istrinya dengan penuh cinta.
Kesendirian Rizky terobati dengan karir yang semakin gemilang. Dia akhirnya dikaruniai seorang putri cantik dan cerdas, membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Orangtua dan mertuanya pun merasa bangga akan pencapaian dan kebahagiaan Rizky.